BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam melakukan penelitan banyak
sekali pilihan metode yang dapat digunakan. Namun tidak semua metode cocok
digunakan, metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian. Salah
satu metode yang dapat digunakan dalam penelitia adalah metode eksperimen.
Terutama dalam penelitian pendidikan, salah satu metode yang banyak digunakan
adalah metode penelitian eksperimen.
Untuk dapat melaksanakan suatu
eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu segala sesuatu yang
berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan pengertian, karakteristik, tujuan, langkah-langkah penelitian,
serta desain penelitian eksperimen.
Selanjutnya, untuk lebih memahami
mengenai penelitian eksperimen, dalam makalah ini yang berjudul “Penelitian
Eksperimen” akan dibahas mengenai metode penelitian eksperimen beserta
hal-hal yang terkait di dalamnya.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa
pengertian penelitian eksperimen?
2. Bagaimana
tujuan penelitian eksperimen?
3. Bagaimana
karakteristik penelitian eksperimen?
4. Apa saja
jenis desain penelitian eksperimen?
5. Bagaimana
langkah-langkah penelitian eksperimen?
1.3 Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Menjelaskan
pengertian penelitian eksperimen.
2.
Menjelaskan tujuan penelitian
eksperimen.
3.
Menjelaskan karakteristik penelitian
eksperimen.
4.
Menjelaskan jenis desain penelitian eksperimen.
5.
Menjelaskan
langkah-langkahpenelitian eksperimen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Penelitian Eksperimen
Hakekat
penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti
pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa, 2004). Metode penelitian eksperimen dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
(Sugiyono, 2016)
Penelitian eksperimen adalah satu-satunya
metode penelitian yang benar-enar dapat menguji hipotesis hubungan
sebab-akibat. Metode inimenyajikan pendekatan yang paling valid untuk
menyelesaikan masalah-masalah soaial/pendidikan; suatu metode yang sistematis
dan logis untuk menjawab pertanyaan: “Jika penyelidikan dilakukan pada
kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akan terjadi?”
disini, peneliti memanipulasi variabel bebas (sesuatu stimuli, treathment, atau
kondisi-kondisi eksperimental), kemudian mengobservasi pengaruh atau perubahan
yang diakibatkan oleh manipulasi yang dilakukan. Untuk mendapatkan pengaruh
yang betul-betul bersih dari pengaruh lain (di luar variabel bebas), peneliti
melakukan control yang cermat terhadap masuknya pengaruh faktor luar. Disini
peneliti juga menetapkan sendiri “siapa mendapatkan apa,”kelompok subyek yang
mana yang memperoleh treatmen.
Di bidang pendidikan, ada dua alasan
mengapa penelitian eksperimen cocok dilakukan. Pertama, metode pengajaran yang
lebih tepat di setting secara alami dan dikomparasikan di dalam keadaan yang
tidak bias. Kedu, penelitian dasar (fundamental research) dengan tujuan
menurunkan prinsip-prinsip umum teoritis ke dalam ilmu terapan yang sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi oleh para penyelenggara sekolah.
(Hamid Darmadi, 2014)
2.2 Tujuan Penelitian Ekperimen
Tujuan umum penelitian eksperimen
adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala
suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan
perlakuan yang berbeda. Misalnya,
suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan
pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode problem
solving) terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi kimia pada siswa SMA atau untuk menguji hipotesis
tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan dengan
metode konvensional.
Selanjutnya,
tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan
sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/diketahui
pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada
mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang
dicobakan tetapi juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat
signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika
dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.
2.3 Karakteristik Penelitian
Eksperimen
Ada
tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental:
1. Manipulasi
Dimana
peneliti menjadikan salah satu dari sekian variabel bebas untuk menjadi sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel lain dipakai
sebagai pembanding yang bisa membedakan antara yang memperoleh
perlakuan/manipulasi dengan yang tidak memperoleh perlakuan/manipulasi.
Agar dapat memanipulasi suatu variabel, kita yang harus menentukan siapa
akan menjadi apa atau siapa yang akan mendapat apa. Walaupun desain suatu
penelitian ekspeimental dapat mencakup beberapa variabel yang ditentukan,
sekurang-kurangnya satu variabel harus dimanipulasi (Emzir, 2017).
2. Pengendalian
Dimana
peneliti menginginkan variabel yang diukur itu mengalami kesamaan sesuai dengan keinginan peneliti
dengan menambahkan faktor lain ke dalam variabel atau membuang faktor lain yang
tidak diinginkan peneliti dari variabel.
Ada dua asumsi yang menjadi dasar penelitian eksperimen yaitu sebagai
berikut (Emzir,
2017):
a.
Apabila dua situasi sama dalam segala hal, kecuali
factor yang ditambahkan ke atau dibuang dari salah satu situasi itu.
b.
Apabila dua situasi tidak sama, tetapi dapat
ditunjukkan bahwa tidak ada satu variabel pun yang signifikan dalam menimbulkan
gejala yang sedang diteliti, atau apabila variabel yang signifikan itu dibuat
sama, maka setiap perbedaan yang terjadi di antara kedua situasi itu sesudah
dimasukkannya variabel baru ke dalam salah satu di antaranya, dapat dianggap
sebagai disebabkan oleh variabel baru tersebut.
3. Pengamatan
Dimana
peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk mengetahui apakah ada
pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah dilakukannya terhadap variabel
lain (terikat) dalam penelitian eksperimental yang dilakukannya.
Sebagai contoh, bila peneliti
melakukan penelitian eksperimen untuk mengetahui apakah metode tertentu
mempunyai pengaruh terhadap presentasi belajar kimia. Maka setelah pelaksanaan
perlakuan dilakukan pengukuran pada presentasi belajar kimia pada kedua
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok control dengan menggunakan tes
kimia. Hasil tes kemudian dibandingkan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan yang signifikan (Emzir, 2017).
2.4 Prosedur
Penelitian Eksperimen
Langkah-langkah dalam penelitian
eksperimen pada dasarnya sama dengan langkah-langkah pada jenis penelitian yang
lain: pemilihan dan pembatasan masalah, pemilihan subyek dan instrument
pengukur, pemilihan desain, pelaksanaan
prosedur-prosedur, pembuatan analisis data, dan perumusan kesimpulan.
Penelitian ini dituntun setidak-tidaknya dengan satu hipotesis yang menyatakan
hubungan sebab akibat dari dua variabel (yang diharapkan).
Penelitian eksperimen biasanya
melibatkan dua kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen biasanya menerima treatment yang baru, suatu treatmen yang sedang
diselidiki. Sedangkan kelompok kontrol menerima treatmen yang berbeda atau
diberi treatmen seperti biasa.
Langkah penelitian eksperimen pada
prinsipnya sama dengan jenis penelitian lainnya. Secara eksplisit dapat
diformulasikan sebagai berikut:
1.
Melakukan kajian secara induktif
yang berkaitan erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
2.
Mengidentifikasi permasalahan.
3.
Melakukan studi literatur dari
beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan
definisi operasional dan variabel.
4.
Membuat rencana penelitian yang di
dalamnya mencakup kegiatan:
a.
Mengidentifikasi variabel luar yang
tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
b.
Menentukan cara untuk mengontrol
mereka;
c.
Memilih desain riset yang tepat;
d.
Menentukan populasi, memilih sampel
yang mewakili dan memilih sejumlah subjek penelitian;
e.
Membagi subjek ke dalam kelompok
kontrol maupun kelompok eksperimen;
f.
Membuat instrumen yang sesuai,
memvalidasi instrumen dan melakukan pilot study agar memperoleh instrumen yang
memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan;
g.
Mengidentifikasi prosedur
pengumpulan data, dan menentukan hipotesis.
5.
Melakukan eksperimen.
6.
Mengumpulkan data kasar dari proses
eksperimen.
7.
Mengorganisasi dan mendeskripsikan
data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.
8.
Melakukan analisis data dengan
teknik statistika yang relevan
9.
Membuat laporan penelitian
eksperimen.
Pada kondisi yang sama, dalam penelitian eksperimen
menekankan perlu adanya langkah-langkah sebagai berikut ini:
1.
Adanya permasalahan yang signifikan
untuk diteliti.
2.
Pemilihan subjek yang cukup untuk
dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3.
Pembuatan atau pengembangan
instrumen.
4.
Pemilihan desain penelitian.
5.
Eksekusi prosedur.
6.
Melakukan analisis data.
7.
Memformulasikan kesimpulan.
(Hamid
Darmadi, 2014)
0 Comments
Post a Comment